Latest Updates

Echinodermata


      Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata echinos yang artinya duri dan derma yang artinya kulit. Jadi echinodermata berarti hewan berkulit duri. Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki bentuk simetri radial.






Ciri-ciri umum Echinodermata :
  • Habitat -- air laut
  • Makanan -- organisme kecil atau sisa-sisa organisme mati
  • Tubuh bersegmen/Beruas-ruas
  • Pada waktu larva tubuhnya simetri bilateral tapi pada saat dewasa simetri radial
  • Mempunyai kaki amburakral (kaki buluh), tidak mempunyai kepala dan tidak mempunyai otak
  • Epidermisnya halus dan diperkuat oleh kapur yang disebut lamina (osikula)
Sistem organ Echinodermata.

Sistem Organ
Keterangan
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaanya lengkap, tetapi sederhana. Ada beberapa spesies yang tidak memiliki anus.
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi radial mengalami reduksi, selom biasanya luas berisi sel-sel amebosit. Pada saat lava rongga tubuh berfungsi sebagai sistem vaskular air dengan kaki ambulakral. Sistem ini dipakai untuk berjalan, bernapas, ekskresi dan menagkap mangsa.
Sistem pernapasan
Sistem pernapasan berbeda-beda pada setiap anggota kelompok echinodermata. Ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil atau pohon respirasi.
Sistem reproduksi
Reproduksiya ada yang secara seksual dan ada juga secara aseksual. Secara aseksual yaitu dengan regenerasi atau dengan pembelahan sel. Reproduksi seca seksual dengan fertilisasi telur dan sperma di dalam air (fertilisasi eksternal). Alat kelaminnya diesis. Pada fertilisasi eksternal, dihasilkan larva yang mikroskopis, bersilia, dan bersifat medusa (berenagng bebas). Larva telah mempunyai sistem pencernaan yang lengkap.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radia.

Klasifikasi Echinodermata :
  1. Asteroidea (Bintang laut)
  2. Ophiuroidea (Bintang Ular)
  3. Echinoidea (Landak Laut)
  4. Holothuroidea (Tripang)
  5. Crinoidea (Lili Laut)
Peranan Echinodermata Dalam Kehidupan

Menguntungkan:
  • Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
  • Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
  • Selain di konsumsi, tripang juga mulai dijadikan bahan pengobatan alternatif dengan nama populer jeli gamat. Didalam tripang terkandung kolagen, Mucopolusacharida (MPS), Docosahexaenoic Acid (DHA) sehingga dapat mengobati beberapa penyakit seperti sirisis hati, migren, luka, hepatitis dan jantung koroner.
  • Echinodermata merupakan detritivor atau pemakan detritus (sisa organisme mati), oleh karena itu berguna untuk membersihkan laut dari sampah organik.
Merugikan:
  • Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.
  • Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata.


Bentuk-bentuk interaksi sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial
Interaksi yang dilakukan oleh manusia dapat mengarah ke berbagai macam hal seperti, pertentangan, kerjasama, persaingan dan lain-lain. Maka dapat di golongkan ke dalam 2 bagian yaitu, interaksi asosiatif dan interaksi disosiatif.

Asosiatif
Interaksi Asosiatif terbagi menjadi 9 bagian, yaitu Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi, Akulturasi, Dekulturasi, Dominasi, Paternalisme, Diskriminasi, Integrasi dan Pluralisme.

  1. Kerjasama
  2. Pada dasarnya manusia melakukan interaksi dengan orang lain dengan tujuan saling memenuhi kebutuhan hidup masing-masing seperti melakukan sebuah kerja sama. Kerja sama dapat di artikan sebagai gabungan dari individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok. Banyak faktor yang menjadi pendorong manusia untuk melakukan kerja sama. seperti kegiatan kebudayaan yang membutuhkan banyak orang, kegiatan upacara keagamaan, saling membutuhkan dalam bidang ekonomi.
  3. Akomodasi
  4. Akomodasi merupakan cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada beberapa kelompok tanpa menghancurkan atau merugikan salah satu pihak. Dengan demikian masing-masing kelompok tidak ada yang merasa dirugikan dan keperibadian masing-masing tetap terpelihara.
  5. Asimilasi
  6. Asimilasi merupakan interaksi antara beberapa kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda sehingga menimbulkan terbentuknya budaya yang baru.
  7. Akulturasi
  8. Dekulturasi
  9. Dominasi
  10. Paternalisme
  11. Diskriminasi
  12. Integrasi dan Pluralisme.

Disosiatif
Interaksi Disosiatif terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu Persaingan, Kontraversi dan Konflik.

  1. Persaingan
  2. Kontraversi
  3. Konflik.

Tumbuhan (PLANTAE)

Tumbuhan merupakan salah satu klasifikasi/kelompok mahluk hidup yang ada di sekitar mahluk hidup lainnya. Tumbuhan banyak dimanfaatkan oleh manusia dan juga hewan. Tumbuhan memiliki anggota dengan ciri-ciri; Eukariot, multiseluler, memiliki klorofil sebagai zat hijau daun yang berperan dalam fotosintesis, dan dapat menyimpan cadangan makanan berupa amilum.
Berdasarkan ada atau tidaknya pembuluh, dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu

  1. Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).
  2. Tumbuhan tidak berpembuluh. 

Kelompok tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan paku dan tumbuhan biji, sedangkan tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut.

Bakteri

Bakteri berasal dari bahasa yunani (bacterion = batang kecil), pertama ditemukan oleh Anthony van leeuwenhoek. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut Bakteriologi. Bakteri memiliki jumlah paling banyak dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies di seluh dunia. Bakteri memiliki ciri yang yang membedakannya dengan organisme lain.

Ciri-ciri bakteri:
  • Organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki tidak memiliki klorofil.
  • Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
  • Memiliki kapsul yang berasal dari sekresi lendir ke permukaan dinding sel
  • Membentuk endospora pada saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan
  • Bergerak menggunakan flagella, jika tidak memiliki flagella berguling
  • Ukurannya bervariasi, dari mulai 0,12 mikron (Mycoplasma) sampai 200 mikron (Thiomargarita)
  • Bentuk bervariasi, kokus (bulat), basil (batang), spirilla (spiral) 

Struktur sel bakteri
  • Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk sel. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
  • Membran plasma,
  • Sitoplasma
  • Ribosom
  • DNA
  • Granula penyimpanan
Reproduksi Bakteri

Ada dua macam cara bakteri melakukan reproduksi, yaitu dengan Pembelahan biner (aseksual) dan rekombinasi genetic (paraseksual).
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner. Pada kondisi yang mendukung pertumbuhannya, bakteri dapat membelah diri setiap 20 menit.
Pembelahan biner. http//anak-acsig.blogspot.com/201005/pembelahan-biner-bakteri.html


Rekombinasi genetik Terjadi melalui 3 metode, yaitu Transformasi, Transduksi dan Konjugasi.
  1. Transformasi adalah perpindahan sedikit materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Contoh bakteri yang melakukan transformasi antara lain: Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neisseria dan Pseudomonas.
  2. Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri).
  3. Konjugasi adalah perpindahan materi genetic (DNA) secara langsung diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. 


Cara hidup bakteri

Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.

Bakteri heterotrof, berasal dari bahasa yunani hetero : yang lain dan trophos : memakan. Makanan bakteri ini berupa senyawa organic dari organisme lain. Bakteri heterotroph dapat dibedakan sebagai berikut:
  1. Bakteri parasite, memperoleh makanan dari organisme lain yang menjadi tempat hidupnya seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya maka disebut bakteri pathogen. Contoh : Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks), Mycobacterium tuberculosis (penyakit TBC pada manusia).
  2. Bakteri Safrofit, bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme yang sudah mati. Bakteri ini merombak senyawa organic menjadi anorganik seperti proses fermentasi. Contoh: Methanobacterium omelianskii (menguraikan asam cuka menjadi CH4 dan CO2).

Bakteri autotrof, berasal dari bahasa yunani auto : diri dan trophos : memakan. Merupakan bakteri yang dapat membentuk makanan sendiri dengan cara mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organic. Ada dua jenis bakteri autotrof, yaitu Fotoautotrof dan kemoautotrof.
  1. Fotoautotrof, merupakan bakteri yang menggunakan energi cahaya dalam proses pembentukan makanan. Bakteri ini terdiri dari bakteri hijau (memiliki pigmen hijau/bakterioklorofil) dan bakteri ungu (memiliki pigmen ungu, merah atau kuning/ bakteriopurpurin). Contoh bakteri fotoautotrof Thiochystis Sp.
  2. Kemoautotrof, merupakan bakteri yang menggunakan energi kimia dalam pembentukan makanannya. Contoh bakteri kemoautotrof: Nitrosomonas dan Nitrosococcus mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit.
Peranan bakteri dalam kehidupan


Dalam industri makanan

  1. Lactobacillus casei berperan dalam pembuatan keju dan yoghurt. 
  2. Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan asam cuka dan nata de coco. 
  3. Streptococcus lactis dan S. cremoris berperan dalam pembuatan keju dan mentega. 
  4. Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt (susu asam). 
  5. Spirulina berperan dalam pembuatan PST (protein sel tunggal). 
Dalam bidang obat-obatan
  1. Bacillus brevis berperan dalam pembuatan antibiotik tirotrisin. 
  2. Bacillus subtilis berperan dalam pembuatan antibiotik basitrasin. 
  3. Bacillus polymyxa berperan dalam pembuatan antibiotik polimiksin. 
  4. Streptomyces griseus berperan dalam pembuatan antibiotik streptomisin. 
  5. Pseudomonas denitrificans berperan dalam pembuatan vitamin B12. 
  6. Streptomyces venezuelae berperan dalam pembuatan antibiotik kloromisin. 
  7. Streptomyces aureofaciens berperan dalam pembuatan antibiotik aureomisin. 
  8. Streptomyces rimosus berperan dalam pembuatan antibiotik tetrasiklin. 


Bakteri merugikan:

Penyebab penyakit pada manusia
  1. Vibrio cholerae dapat mengakibatkan penyakit kolera. 
  2. Mycobacterium tuberculosis dapat mengakibatkan penyakit TBC. 
  3. Mycobacterium leprae dapat mengakibatkan penyakit lepra. 
  4. Shigella dysentriae dapat mengakibatkan penyakit disentri. 
  5. Salmonella typhi dapat mengakibatkan penyakit tifus. 
  6. Pasteurella pestis dapat mengakibatkan penyakit pes. 
  7. Clostridium tetani dapat mengakibatkan penyakit tetanus. 
  8. Treponema pallidum dapat mengakibatkan penyakit sifilis. 
  9. Neisseria gonorrhoeae dapat mengakibatkan penyakit gonore. 
  10. Bordetella pertusis dapat mengakibatkan penyakit batuk rejan. 
  11. Leptospira sp. dapat mengakibatkan penyakit leptospirosis. 


Penyebab penyakit pada hewan
  1. Bacillus anthracis mengakibatkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba. 
  2. Brucella abortus dapat mengakibatkan penyakit bruselosis pada sapi. 
  3. Actynomyces bovis dapat mengakibatkan penyakit bengkak rahang pada sapi. 

Penyebab penyakit pada tumbuhan
  1. Xanthomonas citri mengakibatkan penyakit kanker pada batang jeruk. 
  2. Agrobacterium tumefaciens mengakibatkan penyakit kanker pada batang kopi. 
  3. Erwinia tracheiphila mengakibatkan busuk pada daun labu. 
  4. Pseudomonas cattleyae mengakibatkan busuk pada daun anggrek. 


Pembusukan pada makanan
  1. Leuconostoc mesentroides pada makanan basi. 
  2. Enterobacter aerogenes mengakibatkan air susu menjadi berlendir.






Penyebab terjadinya NGANTUK

Penyebab terjadinya NGANTUK
Pada dasarnya rasa ngantuk yang lazim di alami oleh seorang manusia merupakan tanda yang di perintahkan otak agar tubuh istirahat. Rasa ngantuk dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, diantaranya ngantuk bisa terjadi ketika tubuh mengalami kelelahan, ketika tubuh kurang istirahat seperti tidur, ketika kenyang, ketika tubuh kekurangan zat besi (fe).
Kelelahan
Ketika melakukan aktifitas yang berat seperti olah raga, tubuh akan mengalami lonjakan kebutuhan energi yang biasanya berbentuk ATP (Adenosin tri fosfat). Sel-sel di dalam tubuh dapat menghasilkan energi (ATP) dengan cara melakukan proses Respirasi. Ada dua macam respirasi, yaitu repirasi aerob (menggunakan oksigen) dan respirasi anaerob (tidak menggunakan oksigen).
Pada saat tubuh dalam keadaan normal, maka proses pembentukan energi akan bergantung secara respirasi aerob. Akan tetapi jika tubuh dalam kondisi menjalankan aktifitas yang berat kebutuhan energi akan melonjak sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. pada saat kekurangan oksigen tubuh akan melakukan respirasi anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Pada respirasi anaerob hidrogen bergabung dengan asam piruvat dan asetildehid yang akhirnya membentuk asam laktat. Dalam kondisi tubuh yang banyak mengandung asam laktat dan kondisi kekurangan oksigen, tubuh akan mengirimkan sinyal lelah ke otak dan otak pun kembali merespon agar tubuh istirahat, yaitu di tandai dengan rasa ngantuk.
Kurang Tidur
Kenyang
Kekurangan Zat Besi

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia atau bisa disebut hewan memamah biak, merupakan hewan yang mengalami dua kali tahap pencernaan pada mulut seperti Sapi, Kambing dll. Makanan hewan memamah biak berupa rumput atau tumbuhan. Hewan memamah biak mempunyai sistem pencernaan dengan struktur khusus yang berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora
Berikut saluran pencernaan hewan ruminansia:
  1. Mulut
  2. Kerongkongan (esofagus)
  3. Lambung (Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum)
  4. Usus (Usus Halus dan Usus Besar)
  5. Anus

Mulut, Pencernaan di mulut dimulai dengan menggunakan gigi molar atau gigi geraham dan di campur dengan air liur. Kemudian ditelan ke dalam lambung melalui esofagus.
Kerongkongan, merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Pada saluran ini tidak terjadi pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi).
Lambung, Pada hewan ruminansia terdiri dari 4 ruangan, yaitu:
  1. Rumen (perut besar). Di dalam rumen terdapat populasi mikroorganisme seperti bakteri dan protozoa yang menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida seperti, hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna lemak.
  2. Retikulum (perut jala). Di dalam retikulum terjadi proses percampuran makanan dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri, Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah kembali. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum.
  3. OmasumDi dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan keabomasum.
  4. AbomasumDi dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi asam amino. Asam klorida (HCl) selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga sebagai desinfektan (zat pembunuh bakteri, karena bakteri akan mati pada pH yang sangat rendah). Namun, bakteri yang mati dapat dicerna menjadi sumber protein bagi hewan memamah biak. Dengan demikian, hewan memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Kemudian, makanan yang telah halus dari ruang abomasum didorong masuk ke Usus halus. Di usus halus ini sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa makanan keluar melalui Anus. Apabila sapi meminum air, lipatan dinding antara rumen dan retikulum membentuk saluran yang menghubungkan mulut-esofagus-omasum-abomasum. Keadaan yang demikian mengakibatkan air yang diminum dapat langsung masuk ke abomasum. Pada anak sapi yang masih menyusu induknya, rumen, retikulum, dan omasum masih kecil serta belum berfungsi. Saluran lipatan tertutup oleh gerakan refleks sehingga air susu yang diisap dari puting susu induknya langsung masuk ke abomasum.

Virus

Sejarah Penemuan Virus
Penelitian tentang objek mikroskopis dimulai sejak ditemukan mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723). Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit bintik kekuningan pada daun tembakau. Adolf mayer seorang ilmuan asal jerman mengemukakan bahwa penyakit tersebut menular dari tembakau ke tembakau lainya. Dibuktikan dengan cara menyemprotkan getah tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat. Percobaan tersebut diulangi oleh Dmitri ivanovski, pada saat itu ivanovski menyaring getah tanaman yang sakit dengan menggunakan saringan bakteri. Hasil penyaringan kemudian dioleskan pada tanaman yang sehat, kemudian tanaman tersebut menjadi tertular. Ivanovski menyimpulkan bahwa penyebab penyakit tersebut merupakan bakteri patogen yang berukuran sangat kecil atau zat kimia yang di produksi bakteri tersebut lolos dari penyaringan.
Martinus beijerinck (1897) mengemukakan bahwa partikel yang menyerang tembakau tidak bisa di biakkan dalam medium perkembangbiakan bakteri. Partikel tersebut tidak mati ketika dimasukkan kedalam alkohol, berbeda dengan bakteri yang mati ketika dimasukkan kedalam alkohol. Beijerinck menyimpulkan bahwa partikel tersebut sangat kecil dan hanya bisa hidup pada mahluk hidup yang di Serangnya.
Pada tahun 1935 Wendell stanley berhasil mengkristalkan partikel tersebut yang kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus).



Ciri-ciri Virus
  • Bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  • Berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron
  • Hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
  • Bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
  • Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  • Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
  • Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup
  • Tidak melakukan metabolism
  • Virus tidak bergerak, tidak membelah diri, tidak dapat diendapkan dengan setrifugasi biasa tapi dapat di kristalkan.
http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/virus-ciri-ciri-anatomi-replikasi-dan.html



Perkembangbiakan Virus
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel hidup. Ada dua macam cara perkembangbiakan virus yaitu Litik dan Lisogenik.
Litik
Tahapan siklus litik:
  1. Absorpsi, Pada fase ini virus menempel pada bagian dinding sel bakteri.
  2. Penetrasi, Virus mengeluarkan enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Kemudian asam nukneat virus (DNA atau RNA) masuk ke dalam sel bakteri.
  3. Replikasi dan Sintesis, pada fase ini virus mengendalikan sel bakteri dengan cara merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan pembetuk struktur virus baru. 
  4. Perakitan, Struktur virus yang telah di sintesis akan membentuk virus baru, pada fase ini virus yang terbentuk berkisar antara 100-200 virus baru.
  5. Lisis, Enzim lisozim yang di hasilkan oleh virus akan menghancurkan seluruh sel bakteri sehingga bakteri akan keluar. Pembentukan bakteri melalui litik memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Lisogenik
Tahapan siklus lisogenik:
  1. Absorpsi, Pada fase ini virus menempel pada bagian dinding sel bakteri.
  2. Penetrasi, Virus mengeluarkan enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Kemudian asam nukneat virus (DNA atau RNA) masuk ke dalam sel bakteri.
  3. Penggabungan, DNA Virus bergabung dengan DNA Bakteri.
  4. Replikasi, Saat sel bakteri bereplikasi itu artinya DNA virus juga turut bereplikasi. Di setiap sel hasil pembelahan bakteri akan terdapat DNA virus.